//Tambahan //Akhir tambahan Fungky Corporation: PLC ( Programmable Logic Controller )

MAU PESAN ALAT BIDANG ELEKTRONIKA? KAMI FUNGKY CORPORATION SIAP MEMBANTU. HUBUNGI :

Email: fungkyking01@gmail.com | FB/TWITTER/YOUTUBE : FUNGKYKING |

WA (WhatsApp) Only : 0838 (Libur)


Lokasi Yogyakarta.

Wednesday 20 March 2013

PLC ( Programmable Logic Controller )

            Sejarah PLC
PLC diperkenalkan pertama kali oleh Madicon pada tahun 1969 (sekarang bagian dari Gold Electronics). Kemudian beberapa perusahaan seperti Allen Bradly, General Electric, GEC, Siemens dan Westinghouse yang memproduksinya dengan harga yang cukup tinggi. Pemasaran PLC dengan harga rendah didominasi oleh perusahaan–perusahaan dari Jepang seperti Mitsubishi, Omron, dan Toshiba.
PLC mempunyai kelebihan diantaranya :
a.    Pemrograman yang mudah dipahami .
b.      Penghentian sistem (dari operasi normal) yang minimal.
c.       Mudah perawatan misalnya bersifat modul atau pengecekkan kerusakan sistem secara otomatis.
d.      Hemat pemakaian energi listrik serta tempat atau ruang yang sedikit dibandingkan pengunaan sistem konvensional.
e.       Mempunyai memori yang bisa diperbesar kapasitasnya.
Kriteria–kriteria tersebut menarik perhatian beberapa produsen peralatan kontrol sehingga melahirkan generasi pertama PLC. PLC pertama tersebut memenuhi pengurangan pemakaian ruang dan tenaga listrik bahkan beberapa tipe PLC tersebut mempunyai sistem pengecekan sendiri kalau terjadi kerusakan.

            Definisi PLC
Sedangkan berdasarkan standar NEMA (National Electrical Manufactures Association) ICS3-1978 Part ICS3 -304 definisi PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebagai berikut:
PLC adalah suatu peralatan elektronik yang bekerja secara digital, memiliki memori yang dapat diprogram, menyimpan perintah-perintah untuk melakukan fungsi-fungsi khusus, seperti logic, sequencing, timing, counting dan aritmatik untuk mengontrol berbagai jenis mesin atau proses melalui modul input / output analog atau digital”.
Pada dasarnya PLC merupakan suatu peralatan microprocessor serbaguna yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi dalam lingkungan industri yang kotor (berdebu), tingkat kebisingan yang tinggi, fluktuasi temperatur yang besar (00-600) dan kelembaban relatif antara 0%-95%.
Di dalam otak PLC dapat di bayangkan seperti kumpulan ribuan relay. Akan tetapi bukan berarti didalamnya terdapat banyak relay dalam ukuran yang sangat kecil, namun didalam PLC berisi rangkaian elektronika digital yang dapat difungsikan seperti kontak NO dan kontak NC relay.
Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan sistem pemrograman PLC dibandingkan dengan menggunakan sistem konvensioal adalah sebagai berikut:
1.      Rangkaian pengawatannya relatif sedikit.
2.      Suku cadangnya relatif mudah dicari.
3.      Perbaikan (maintenance) nya relatif mudah.
4.      Pelacakan kesalahan pada sistem lebih mudah.
5.      Konsumsi daya listrik relatif lebih rendah.
6.      Modifikasi sistem lebih sederhana dan cepat
Keuntungan lain yang dapat diperoleh dengan menggunakan sistem pemrograman PLC antara lain:
1.      Lama pengerjaan untuk sistem baru atau desain ulang lebih singkat.
2.       Sistem dapat dimodifikasi tanpa perlu biaya tambahan.
3.      Perencanaan biaya untuk membuat sistem desain baru dapat diperkirakan dengan tepat.
4.      Relatif mudah untuk dipelajari untuk kalangan pemula.

            Prinsip Kerja PLC
Pada prinsipnya sebuah PLC melalui modul input bekerja menerima data-data berupa sinyal dari peralatan input luar (external input device) dari sistem yang dikontrol. Peralatan input luar tersebut antara lain berupa saklar, tombol, dan sensor. Data-data masukan yang masih berupa sinyal analog tersebut akan diubah oleh modul input A/D (analog to digital input module) menjadi sinyal digital. Selanjutnya oleh unit processor central atau CPU (Central Processing Unit) yang ada di dalam PLC sinyal digital itu diolah sesuai dengan program yang telah dibuat dan disimpan di dalam ingatan (memory). Selanjutnya CPU mengambil keputusan dan memberikan perintah, melalui modul output dalam bentuk sinyal digital.
Kemudian oleh modul output D/A (digital to analog output module) sinyal digital itu bila perlu diubah menjadi sinyal analog. Pada akhirnya sinyal analog inilah yang mampu menggerakkan peralatan output luar (external output device) dari sistem yang dikontrol seperti kontaktor, relay, solenoid valve, heater, alarm, dan lampu indikator.
Gambar, Peralatan Input dari PLC

Gambar, Peralatan Output dari PLC

No comments:

Post a Comment

Berfikirlah kreatif dengan komentar yang bijak. Salam Otomatisasi.!

//Tambahan //akhir