//Tambahan //Akhir tambahan Fungky Corporation: Apa itu Sensor PIR (Passive InfraRed)?

MAU PESAN ALAT BIDANG ELEKTRONIKA? KAMI FUNGKY CORPORATION SIAP MEMBANTU. HUBUNGI :

Email: fungkyking01@gmail.com | FB/TWITTER/YOUTUBE : FUNGKYKING |

WA (WhatsApp) Only : 0838 (Libur)


Lokasi Yogyakarta.

Sunday 6 December 2020

Apa itu Sensor PIR (Passive InfraRed)?

Apa itu Sensor PIR (Passive InfraRed)?

  1. Pendahuluan

Sensor PIR

Jangan lupa singgah ke blog saya à http://festyy.com/wNiBaj dan klik Follow agar tidak ketinggalan membaca tulisan materi-materi lainnya tentang Otomatisasi PLC maupun mikrokontroler dan juga Subscribe serta Like channel youtube saya di (fungky kinghttps://www.youtube.com/channel/UCWbN7TqlN68FxeFY7uCNhkA untuk melihat hasil dari percobaan-percobaan dengan mikrokontroler yang telah dibuat.

Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive InfraRed merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sesuai dengan namanya sensor PIR yang bersifat pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah melainkan hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar.

Sensor PIR dapat mendeteksi radiasi dari berbagai objek dan karena semua objek memancarkan energi radiasi, sebagai contoh ketika terdeteksi sebuah gerakan dari sumber infra merah dengan suhu tertentu yaitu manusia mencoba melewati sumber infra merah yang lain misal dinding, maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.

Sensor ini memiliki ukuran yang kecil, murah dan hanya membutuhkan daya yang kecil serta mudah untuk digunakan. Oleh sebab itu, sensor ini banyak digunakan pada skala rumah maupun bisnis. Sensor PIR didalamnya terdiri dari beberapa bagian yaitu, Lensa Fresnel, Penyaring Infra Merah, Sensor Pyroelektrik, Penguat Amplifier dan Komparator.

Gambar 01. Sensor PIR (Passive InfraRed) (www.immersa-lab.com)


  1. Pembahasan

B.1. Cara Kerja Sensor PIR

Pada umumnya sensor PIR dibuat dengan sebuah sensor bernama Sensor Pyroelectric (Gambar 02) yang dapat mendeteksi tingkat radiasi infrared. Segala sesuatu mengeluarkan radiasi dalam jumlah sedikit, tapi semakin panas benda/mahluk tersebut maka tingkat radiasi yang dikeluarkan akan semakin besar.

Sensor PIR bekerja dengan cara menangkap pancaran infra merah, kemudian pancaran infra merah yang tertangkap akan masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, sinar infra merah mengandung energi panas membuat sensor pyroelektrik dapat menghasilkan arus listrik. Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor.

Kemudian komperator akan membandingkan sinyal yang sudah diterima dengan tegangan referensi tertentu yang berupa keluaran sinyal 1-bit. Sensor ini dibagi menjadi dua kondisi agar dapat mendeteksi pergerakan bukan berdasarkan nilai rata-rata dari tingkat infrared. Sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 (LOW) dan 1 (HIGH).

Gambar 02. Sensor Pyroelektrik (www.google.com)


Logika 0 (LOW) saat sensor tidak mendeteksi adanya perubahan pancaran infra merah dan logika 1 (HIGH) saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor PIR hanya dapat mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Manusia memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer, panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR membuat sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detektor. Sensor PIR hanya akan mendeteksi jika object bergerak atau secara teknis saat terjadi adanya perubahan pancaran infra merah.

 

Gambar 03. Sinar InfraRed Pada Tubuh Manusia

(www.google.com)


Inilah mengapa sensor PIR dapat mendeteksi pergerakan manusia yang masuk pada jangkauan sensor PIR, hal ini disebabkan manusia memiliki panas tubuh sehingga mengeluarkan radiasi infrared seperti yang ditunjukkan pada gambar disamping.

 

  1. Penutup

Demikian penjabaran singkat tentang “Apa itu Sensor PIR (Passive InfraRed)”?. Untuk selanjutnya, buat yang ingin mempelajari Arduino dan lebih mengenal Arduino ataupun sistem Automation lainnya seperti PLC silakan follow akun sosial media saya di facebook “fungkyking” juga diblog saya di http://festyy.com/wNiBaj dan jangan lupa subscribe serta Like channel youtube saya juga di (fungky kinghttps://www.youtube.com/channel/UCWbN7TqlN68FxeFY7uCNhkA untuk melihat tulisan-tulisan serta hasil rancangan alat-alat berbasis mikrokontroler yang kami buat. Kami juga menerima pembuatan alat-alat elektronika baik untuk penelitian ataupun alat untuk syarat kelulusan.

Demikian pembahasan singkat yang dapat dibahas, mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan yang mana semua ini semata-mata hanya opini pribadi berdasarkan pengalaman. Jika ada kekurangan dan tambahan dari materi pembahasan yang dibahas silahkan dapat teman-teman sertakan pada kolom komentar tambahan materi yang ingin disampaikan. Sampaikan pertanyaan dan isi kolom komentar dengan bijak.

           

Terima Kasih,

Salam Otomatisasi!

 

Afriansyah, S.T.

(Fungky King)

Contact:

-       fungkyking01@gmail.com

-       http://fungkynotes.blogspot.co.id

 

Kata Kunci / Keywords: ATMEGA, Arduino, Arduino IDE, Arduino UNO, Bahasa C, fungkynotes.blogspot.co.id, fungky corporation, fungky king, microcontroller, otomatis, pemprograman, programming, plc, NodeMCU, ESP8266, Internet of Things (IoT), Wi-Fi, PWM, ADC, LED, Blink, I2C (Inter-Integrated Circuit), Two-wire (TWI), Program LCD 16X2 I2C (Inter-Integrated Circuit), Sensor Suhu LM35, LCD (Liquid Crystal Display), Motor Servo, Potensiometer, Sensor LDR, Ultrasonic HC-SR04, PIR (Passive InfraRed).

 

Referensi / Reference:

 

No comments:

Post a Comment

Berfikirlah kreatif dengan komentar yang bijak. Salam Otomatisasi.!

//Tambahan //akhir