Mikrokontroler (Microcontroller) #2
1.1.2 Struktur Mikrokontroler
Struktur sistem mikrokontroler terdiri dari beberapa bagian yang
dipaketkan kedalam satu chip,
bagian–bagian tersebut antara lain
(Afriansyah, 2012):
a. CPU (Control
Process Unit) merupakan bagian unit pengolah pusat keseluruhan sistem
yaitu menjalankan perangkat lunak yang disimpan pada memori program, mengatur
jalur pengiriman data dari atau ke piranti – piranti (memori, I/O, dan
sebagainya), mengolah data-data yang ada pada perangkat lunak, dan sebagainya.
b. ROM (Read
Only Memory) berguna untuk menyimpan perangkat lunak yang akan
dijalankan oleh mikroprosesor.
c. RAM (Read
Access Memory) berguna untuk menyimpan data sementara data yang mungkin
diperlukan oleh mikroprosesor sewaktu menjalankan perangkat lunak, misalnya
nilai-nilai pada variabel.
d. Piranti I/O (Input/Output) berguna untuk menghubungkan sistem dengan piranti
lainnya. Sehingga mempunyai peran penting untuk mengirimkan dan menerima data
dari piranti yang terhubung dengan mikrokontroler. Contoh piranti I/O yaitu
inputan push button yang berfungsi
sebagai menginputkan data.
e. Clock
atau denyut berguna untuk menyinkronkan kerja piranti –
piranti dalam sistem elektronis. Pembangkitnya dapat berupa osilator Kristal, RC-network, resonator keramik, ic timer 555, atau juga VCO (osilator
terkendali tegangan).
1.1.3 Karakteristik Mikrokontroler
Terdapat beberapa karakter mikrokontroler mengenai teknik pembuatannya,
arsitektur, dan instruksinya. Dari segi pembuatannya yaitu dengan teknik
fabrikasi. Teknik fabrikasi yaitu teknik yang biasa dilakukan untuk memproduksi
hampir semua mikrokontroler terbaru dengan penyusun CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor). Sedangkan dari segi
arsitektur dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
a. Von-Neuman
: Mikrokontroler yang didesain berdasarkan arsitektur ini memiliki sebuah data
bus yang dipergunakan untuk fetch instruksi dan data. Program (instruksi) dan
data disimpan pada memori utama secara bersama – sama. Ketika kontroler
mengalamati suatu alamat di memori utama, hal pertama yang dilakukan adalah
mengambil instruksi untuk dilaksanakan kemudian mengambil data pendukung dari
instruksi tersebut sehingga memperlambat operasi mikrokontroler.
b. Harvard
: Arsitektur ini memiliki data bus dan instruksi yang terpisah sehingga
memungkinkan eksekusi dilakukan secara bersamaan. Secara teoritis, hal ini
memungkinkan eksekusi lebih cepat, tetapi di lain pihak memerlukan desain
perangkat keras yang lebih kompleks.
Untuk segi instruksi mikrokontroler terbagi menjadi 2 macam. Pembagian itu yaitu RISC dan CISC.
Untuk segi instruksi mikrokontroler terbagi menjadi 2 macam. Pembagian itu yaitu RISC dan CISC.
a. CISC kependekan dari (Complex
Instruction Set Computer). Biasanya memiliki lebih dari 100 instruksi,
Keunggulan dari CISC adalah adanya instruksi yang bekerja seperti sebuah makro
sehingga memungkinkan programmer untuk menggunakan sebuah instruksi
menggantikan beberapa instruksi sederhana lainnya.
b.
RISC
merupakan kependekan dari (Reduced Instruction Set Computer). Saat ini industri yang
memproduksi mikrokontroler cenderung menggunakan desain RISC ini. Dengan
menggunakan jumlah instruksi yang lebih sedikit, memungkinkan lahan pada chip
digunakan untuk meningkatkan kemampuan chip. Keuntungan dari RISC adalah
kesederhanaan sistem, chip yang lebih kecil, jumlah pin sedikit dan sangat
sedikit mengonsumsi daya. Contoh beberapa tipe AVR hanya
memiliki 130 instruksi dan PIC microchip hanyaa memiliki 32 instruksi.
1.1.4 Memori
Memori
yang tersedia pada mikrokontroler biasanya beberapa macam dan mempunyai kegunaan
yang khusus, antara lain:
a.
EEPROM
(Electrically Erasable Programmable Read Only Memory). Beberapa mikrokontroler
memiliki EEPROM yang terintegrasi pada chipnya. Fungsi dari EEPROM yaitu
digunakan untuk menyimpan sejumlah kecil parameter yang dapat berubah dari
waktu ke waktu. Jenis memori ini bekerja relative pelan dan kemampuan untuk
dihapus / tulisnya juga terbatas.
b.
FLASH
(EPROM). FLASH memberikan pemecahan yang
lebih baik dari EEPROM ketika dibutuhkan sejumlah besar memori non-volatile untuk program. FLASH ini bekerja lebih cepat
dan dapat dihapus/tulis lebih sering disbanding EEPROM.
c.
Battery
backed-up static RAM. Memori ini sangat berguna ketika dibutuhkan memori yang besar untuk
menyimpan data dan program. Keunggulan utama dari RAM statis adalah sangat
cepat disbanding memori non-volatile, dan juga tidak terdapat keterbatasan
kemampuan hapus/tulis sehingga sangat cocok untuk aplikasi dalam penyimpanan
dan manipulasi data secara lokal.
d. OTP (One Time Programmable), mikrokontroler OTP adalah mikrokontroler
yang hanya dapat deprogram satu kali dan tidak dapat dihapus atau dimodifikasi.
Proteksi perangkat lunak yaitu dengan “encryption”
atau proteksi fuse sehingga perangkat lunak yang telah diprogamkan akan
terlindungi dari pembajakan, modifikasi atau rekayasa ulang.
1.1.5 Perangkat I/O
Perangkat masukan dan keluaran mikrokontroler adalah suatu perangkat yang
menghubungkan proses di dalam mikrokontroler dengan piranti lainnya. Perangkat
ini bervariasi dan kemungkinan ada mikrokontroler yang cukup lengkap. Ada fitur
perangkat I/O yang sangat lengkap, antara lain:
a. USART (Universal Synchrounous / Asynchronous Receiver Transmitter)
merupakan adapter serial port untuk
komunikasi serial sinkron dan asinkron. Komunikasi serial sinkron tidak
memerlukan start/stop bit dan dapat beroperasi pada clock yang lebih tinggi dibanding asinkron.
b. SPI (Serial Peripheral Interface) merupakan port komunikasi serial sinkron.
c. I2C bus (Inter-Intergrated Circuit Bus) merupakan antarmuka serial 2 kawat
yang dikembangkan oleh Philips. Selain itu, perangkat ini dikembangkan untuk
aplikasi 8 bit dan banyak digunakan pada consumer
electronics, otomotif, dan industri. I2C bus ini berfungsi sebagai antar
muka jaringan multi-master, multi-slave dengan deteksi tabrakan
data. Jaringan dapat dipasangkan dapat mengirim dan menerima data serta harus
memiliki alamat tertentu.
d. ADC (Analog to Digital Converter) fungsi ADC adalah mengubah besaran
analog (biasanya tegangan) ke bentuk digital atau bilangan bit. Mikrokontroler
dengan fasilitas ini dapat digunakan untuk aplikasi – aplikasi yang memerlukan
informasi analog (misalnya voltmeter,
pengukur suhu, merekam perubahan elektrik untuk sistem pengendalian close loop, dan lain-lain.
e. DAC (Digital to Analog Converter) merupakan kebalikan dari ADC mengubah
bilangan bit ke bentuk informasi analog.
f. Analog
Comparator. Mikrokontroler tertentu memiliki sebuah atau lebih
komparator. Komparator ini bekerja seperti IC komparator biasa yang umumnya
dapat kita bangun dengan penguat operasional, tetapi sinyal input/outputnya terpasang pada bus
mikrokontroler.
g. USB
Converter. Mikrokontroler tertentu memiliki fitur ini sehingga
memungkinkan komunikasi serial dengan karakteristik USB.
1.1.6 Jenis Mikrokontroler
Masing-masing mikrokontroler mempunyai
turunan atau seri sendiri-sendiri.
Contoh jenis-jenis mikrokontroler yang telah umum digunakan antara lain:
a.
Keluarga MCS51
Mikrokontroler ini termasuk dalam keluarga mikrokontroler CISC.
Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock. Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan
meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM
luar 64KB dan RAM luar 64KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program
dan memori data. Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan
sebuah mesin pemroses boolean yang
mengijinkan operasi logika boolean
tingkatan-bit dapat dilakukan secara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM. Karena itulah
MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC (Programmable
Logic Control).
b.
AVR
Mikrokontroler AVR and Vegard’s
Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokontroler RISC 8
bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu
siklus clock. AVR adalah jenis
mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan
instrumentasi. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya
yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, periperal dan fungsinya.
Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga
ATMega dan AT86RFxx.
Gambar 1. 2 ATmega8 Keluarga AVR (Afriansyah, 2012)
c. PIC
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface
Controller. Tetapi pada perkembangannya berubah menjadi Programmable
Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur
Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi
Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang Microhip
telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam. PIC cukup popular digunakan
oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya yang rendah,
ketersediaan dan penggunaan yang luas, database
aplikasi yang besar, serta pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan
serial pada komputer.
No comments:
Post a Comment
Berfikirlah kreatif dengan komentar yang bijak. Salam Otomatisasi.!