Apa itu Sensor PIR (Passive InfraRed)?
- Pendahuluan
Sensor PIR |
Sensor
PIR atau disebut juga dengan Passive
InfraRed merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran
sinar infra merah dari suatu object. Sesuai dengan namanya sensor PIR yang bersifat
pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah melainkan
hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar.
Sensor PIR dapat mendeteksi radiasi dari berbagai objek dan karena semua objek memancarkan energi radiasi, sebagai contoh ketika terdeteksi sebuah gerakan dari sumber infra merah dengan suhu tertentu yaitu manusia mencoba melewati sumber infra merah yang lain misal dinding, maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.
Sensor
ini memiliki ukuran yang kecil, murah dan hanya membutuhkan daya yang kecil
serta mudah untuk digunakan. Oleh sebab itu, sensor ini banyak digunakan pada
skala rumah maupun bisnis. Sensor PIR didalamnya terdiri dari beberapa bagian
yaitu, Lensa Fresnel, Penyaring Infra Merah, Sensor Pyroelektrik, Penguat
Amplifier dan Komparator.
Gambar 01. Sensor PIR (Passive InfraRed) (www.immersa-lab.com) |
- Pembahasan
B.1. Cara Kerja Sensor PIR
Pada
umumnya sensor PIR dibuat dengan sebuah sensor bernama Sensor Pyroelectric (Gambar
02) yang dapat mendeteksi tingkat radiasi infrared. Segala sesuatu mengeluarkan
radiasi dalam jumlah sedikit, tapi semakin panas benda/mahluk tersebut maka
tingkat radiasi yang dikeluarkan akan semakin besar.
Sensor
PIR bekerja dengan cara menangkap pancaran infra merah, kemudian pancaran infra
merah yang tertangkap akan masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor
pyroelektrik, sinar infra merah mengandung energi panas membuat sensor pyroelektrik
dapat menghasilkan arus listrik. Arus listrik inilah yang akan menimbulkan
tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor.
Kemudian
komperator akan membandingkan sinyal yang sudah diterima dengan tegangan
referensi tertentu yang berupa keluaran sinyal 1-bit. Sensor ini dibagi menjadi
dua kondisi agar dapat mendeteksi pergerakan bukan berdasarkan nilai rata-rata
dari tingkat infrared. Sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 (LOW) dan 1
(HIGH).
Gambar 02. Sensor Pyroelektrik (www.google.com) |
Logika
0 (LOW) saat sensor tidak mendeteksi adanya perubahan pancaran infra merah dan logika
1 (HIGH) saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor PIR hanya dapat mendeteksi
pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Manusia memiliki
suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang
gelombang antara 9-10 mikrometer, panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh
sensor PIR membuat sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detektor.
Sensor PIR hanya akan mendeteksi jika object bergerak atau secara teknis saat
terjadi adanya perubahan pancaran infra merah.
Gambar 03. Sinar InfraRed Pada Tubuh Manusia (www.google.com) |
Inilah mengapa sensor PIR dapat mendeteksi pergerakan
manusia yang masuk pada jangkauan sensor PIR, hal ini disebabkan manusia
memiliki panas tubuh sehingga mengeluarkan radiasi infrared seperti yang
ditunjukkan pada gambar disamping.
- Penutup
Demikian penjabaran singkat tentang “Apa itu Sensor PIR (Passive InfraRed)”?. Untuk selanjutnya, buat yang ingin
mempelajari Arduino dan lebih mengenal Arduino ataupun sistem Automation
lainnya seperti PLC silakan follow akun sosial
media saya di facebook “fungkyking”
juga diblog saya di http://festyy.com/wNiBaj dan jangan
lupa subscribe serta Like
channel youtube saya juga di (fungky king) https://www.youtube.com/channel/UCWbN7TqlN68FxeFY7uCNhkA untuk
melihat tulisan-tulisan serta hasil rancangan alat-alat berbasis mikrokontroler
yang kami buat. Kami juga menerima pembuatan alat-alat elektronika baik untuk
penelitian ataupun alat untuk syarat kelulusan.
Demikian pembahasan singkat yang dapat
dibahas, mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan yang mana semua ini
semata-mata hanya opini pribadi berdasarkan pengalaman. Jika ada kekurangan dan
tambahan dari materi pembahasan yang dibahas silahkan dapat teman-teman
sertakan pada kolom komentar tambahan materi yang ingin disampaikan. Sampaikan
pertanyaan dan isi kolom komentar dengan bijak.
Terima Kasih,
Salam Otomatisasi!
Afriansyah, S.T.
(Fungky King)
Contact:
- http://fungkynotes.blogspot.co.id
Kata Kunci / Keywords: ATMEGA, Arduino,
Arduino IDE, Arduino UNO, Bahasa C, fungkynotes.blogspot.co.id, fungky
corporation, fungky king, microcontroller, otomatis, pemprograman, programming,
plc, NodeMCU, ESP8266, Internet of Things (IoT), Wi-Fi, PWM, ADC, LED, Blink,
I2C (Inter-Integrated Circuit),
Two-wire (TWI), Program LCD 16X2 I2C (Inter-Integrated
Circuit), Sensor Suhu LM35, LCD (Liquid
Crystal Display),
Motor Servo, Potensiometer, Sensor LDR, Ultrasonic HC-SR04, PIR (Passive
InfraRed).
Referensi / Reference:
- www.arduino.ac.id
- www.fungkynotes.blogspot.com
- https://abudawud.wordpress.com
- www.immersa-lab.com
- https://bagusrifqyalistia.wordpress.com
- http://gestyy.com/w5Z3jE
- http://festyy.com/wNiBaj
- http://destyy.com/wMatJW
- http://arduino.cc/en/Main/Software
- www.google.com
- https://abudawud.wordpress.com
- 8-bit
Atmel Microcontroller
with 128Kbytes In-System Programmable Flash: ATMEGA128
- Atmel, AVR318: Dallas
1-Wire Master on tinyAVR
and megaAVR
- Afriansyah.
2012. Pengukur Kadar pH Air Berbasis
Mikrokontroler ATMega 8, TE-UGM, Yogyakarta.
- https://fungkynotes.blogspot.com/2019/02/instruksi-instruksi-dasar-pada.html
- https://fungkynotes.blogspot.com/2019/02/apa-itu-sketch-arduino.html
- http://arduino.cc/en/Guide/Windows
No comments:
Post a Comment
Berfikirlah kreatif dengan komentar yang bijak. Salam Otomatisasi.!